Hekakat berkorban dari dulu sampai sekarang, dari masa penjajahan sampai era kemerdekaan sama yaitu memperkokoh moralitas, daya pikir dan persahabatan> tiga pengorbanan ini yang harus menjadi landasan berkorban suatu bangsa. Pengorbanan warga negara-negara maju adalah dalam bentuk peningkatan moralitas dan usaha untuk mengenal bangsanya sendiri dengan sungguh-sungguh. Warga Amerika sanggup mengatakan Aku Bangsa Amerika, bangsa inggris mengatakan aku bangsa inggris, sehingga mereka memiliki kebangsaan yang tinggi dengan begitu mampu menyampingkan persoalan-persoalan kecil didalm negerinya dan bersama mereka menyelesaikan persoalan--persoalan besar dan ancaman-ancaman dari luar.
Kalua dulu, bangsa Indonesia berkorban untuk meraih kemerdekaan, sekarang pengorbanan mereka untuk mengisi dan mempertahankan kemerdekaan, mempertahankan eksistensi sebuah bangsa. Jadi penanaman cinta negeri harus menjadi landasan pengorbanan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia, Bangsa Indonesia harus mencintai negerinya, mencintai bangsanya.
Mencintai negeri sendiri tidak bermakna bangsa Indonesia menjadi bangsa yang inklusif karena dhohirnya
kecinttan terhadap negeri sendiri bisa menjadi dasar untuk dapat mencintai dunia antar bangsa, Apa artinya hidup antarbangsa jika bangsa Indonesia tidak meyakini kejayaan bangsanya sendiri, tidak pantas bengsa Indonesia bergaul dalam pergaulan antrbangsa kalau bangsanya sendiri diremehkan.
Bangsa Indonesia harus memulai pengorbanan mereka dai pengenalan Indonesia secara utuh. Penanaman dan pemahaman yang kuat akan nilai-nilai kemajemukan akan bermakna kepada penanaman rasa kebangsaan yang kuat. Sebalinya tatkala kemajemukan dinegeri ini menjadi masalah karena bangsa ini tidak meyakini dan tidak mendalami serta tidak menjadikan kemajemukan sebagai aspirasi kehidupan berbangsa, maka kebangsaan Indonesai terancam.
Dimuali dari mengenal bangsa, menghayati kemajemukan sejak dini dan menjadikannya sebagai sikap hidup, akan lahir kekuatan kebrsamaan bangsa Indonesia.
Mengenal kemajemukan dapat ditempuh dari berbagai pintu, cerdik pandai melewati pintu kecerdikan dan kepandaiannya yang mempunyai kekuatan ekonomi dapat melewati pintu kehidupan sosial ekonomi, dan yang mempunyai kelebiham dibidang lain dapat membuka pintu melalui bidang yang digelutinya dan semua potensi harus diarahkan kepada pemahaman terhadap kemajemukan dan menjadikannya sikap dan perilaku dalam kehidupan bernegera.
Pengenalan dan penanaman nilai-nilai kebangsaan dan kemajemukan harus ditempuh melalui pendidikan, bukan hanya pendidikan dibangku sekolah tapi pendidikan sepanjang hayat dan sepanjang masa.
Lemabag pendidikan formal berperan menanmkan nilai-nilai kebangsaan sejak dini, melalui keseharian dan kegiatan-kegiatan yang menumbuhkan rasa pengorbanan dan mengenal diri sebgai bangsa,
sekolah-sekolah swasta merupakan salah satu contoh pengorbanan bagsa Indonesia untuk berbuat melalui pendidikan, dengan kekutan yang sangat terbatas mereka berkorban mendidik generasi penerus bangsa Indonesia. Kemampuan sekolah-sekolah swasta untuk mengatur diri dan anggaran sendiri tanpa tergantung kepada anggaran dari pemerintah adalah bentuk pengiorbanan untuk kejayaan nusa dan bangsa melalui pendidikan, pengorbanan yang dilakukan oleh lembag-lembaga pendidikan swasta untuk kejayaan nusa dan bangsa merupakan indikasi bahwa rakyat Indonesia adalah bangsa yang pandai berkorban untuk bangsa dan negaranya.
Pengorbanan tidak mengenal batasan waktu dan kondisi, pengorbanan dilakukan pada masa jaya dan saat krisis, karena pengorbanan untuk kemajuan nusa, bangsa dan kemanusiaan tidak dibatasi oleh waktu dan kondisi. Pengorbanan harus tertanam dalam jiwa bangsa Indonesai tidak hanya dalam masa krisis tapi bangsa Indonesia harus terus berkorban untuk kejayaan bangsa dan negara Indonesia dan itulah pangkal dari kejayaan Indonesia.
Penanaman jiwa berkorban bagi bangsa Indonesia yang majemuk bukan hal yang mudah, tapi ia juga bukan merupakan sesuatu yang sulit bila dilakukan secara bersama. Sebab kemajemukan mampu menumbuhkan dan memperkaya budaya, sikap dan cita-cita. dengan keberagaman budaya dan etnis akan memperbanyak ragam dan sikap pengorbanan walau dalam bentuk yang berbeda tapi mempunyai makna yang sama, maka kemajemukan harus disyukuri.
Berkorban harus dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat, ia tidak semestinya dipandang dari sisi materi. Tidak berarti kelompok "akar rumput" yang tidak memilik materi tidak bisa berkorban. Tapi kejujuran kalangan bawah terhadap nilai-nilai kebersamaan serta jerih payah mereka memahami berbagai perbedaan demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa merupakan bentuk pengorbanan. sementara lapisan atas yang bila disatukan dengan pengorbanan sikap akan menjadi kekuatan yang sangat dahsyat. Dan ajaran Illahi telah menajarkan itu "Wa man kuna ghoniyan falyasta'fif wa man kana fagoron falyakul bil ma'ruf. orang kaya berkorban dengan hartanya yang kurang mampu berkorban dengan sikap respon positif segala masalah berbangsa.
Pengorbanan tidak seharusnya diwarnai oleh peran pemerintah tapi bagnsa yang berperadaban tinggi tidak terlalu tergantung kepada peran pemerintah, justru sebaliknya pemerintah yang tergantung pada sikap bangsa yang beradab.
" Aku berbuat maka aku ada, kita berbuat maka kita ada" itulah makna berkorban. karena berkorban adalah suatu sikap dalam bentuk perbuatan dalam mencapai sebuah cita-cita, sikap berkorban menjadikan seseorang mampu melakukan perbuatan yang akan mementukan keabadian dirinya karena hanya manusia yang berbuat yang akan abadi.
Sumber: